Tenis Meja, Olahraga Populer di Asia dan Eropa dengan Sejarah Menarik

Tenis Meja, Olahraga Populer di Asia dan Eropa dengan Sejarah Menarik
Tenis Meja, Olahraga Populer di Asia dan Eropa dengan Sejarah MenarikPetenis meja Indonesia Ficky Supit Santoso (kiri) melakukan servis pada pertandingan melawan petenis meja Korea Selatan Sangsu Lee (kanan) dalam babak penyisihan tenis meja beregu putra Asian Games 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Dewi Nurcahyani/ang/18

zapbg.com – Tenis meja adalah salah satu olahraga yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia. Terutama di Asia dan Eropa, permainan ini telah menjadi bagian penting dari budaya olahraga.

Bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sebuah kompetisi serius yang melibatkan berbagai negara. Namun, banyak yang tidak tahu asal-usul olahraga yang sering disebut sebagai “ping pong” ini.

Bacaan Lainnya

Asal Usul Tenis Meja

Tenis meja pertama kali muncul di Inggris pada awal abad ke-20 dan dikenal dengan beberapa nama, seperti ping pong, gossima, dan whiff-whaff. Meskipun sekarang kita lebih sering menyebutnya ping pong, pada masa itu, setiap nama memiliki pengaruh yang kuat di kalangan pemain.

Ping pong sendiri sebenarnya awalnya adalah merek dagang yang didaftarkan oleh perusahaan J. Jaques & Son Ltd. Namun, pada tahun 1920, hak nama tersebut dijual ke Parker Brothers, dan sejak saat itu, istilah “ping pong” mulai digunakan secara luas.

Populer di Seluruh Dunia

Seiring waktu, tenis meja berkembang pesat dan mulai dikenal oleh berbagai kalangan. Di Eropa, terutama Inggris, permainan ini menjadi favorit banyak orang. Di Asia, terutama di Cina dan Jepang, telah menjadi olahraga nasional.

Bahkan, Cina dikenal dengan “diplomasi ping pong” yang membawa pengaruh besar dalam hubungan internasional di pertengahan abad ke-20. Kompetisi internasional pertama diadakan di London pada Desember 1926, dan sejak saat itu, turnamen internasional seperti World Table Tennis Championship terus berkembang, melibatkan ratusan atlet dari berbagai negara.

Organisasi Internasional

Bersamaan dengan popularitasnya, tenis meja pun memiliki organisasi resmi yang mengatur pertandingan dan turnamen internasional. International Table Tennis Federation (ITTF) didirikan pada 15 Januari 1926 di Berlin, dengan anggota awal dari Inggris, Austria, Jerman, dan Hungaria. Dr. George Lehmen dari Jerman adalah salah satu pendiri ITTF, dan Ivor Montagu dari Inggris terpilih sebagai presiden pertama. Hingga saat ini, ITTF telah berkembang pesat, memiliki 226 anggota asosiasi dari seluruh dunia, dan mengawasi lebih dari 90 turnamen internasional setiap tahunnya.

Tenis Meja di Indonesia

Tenis meja pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1930-an. Pada masa itu, permainan ini dimainkan oleh orang-orang Belanda di tempat pertemuan umum yang dikenal sebagai “societeit”. Namun, pada tahun 1940, pegawai negeri Indonesia mulai memperkenalkan ke masyarakat. Pada akhirnya, pada tahun 1958, didirikanlah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), menggantikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI) yang didirikan sebelumnya pada tahun 1936.

PTMSI kini berafiliasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Southeast Asian Table Tennis Association (SEATTA), Asian Table Tennis Union (ATTU), serta ITTF. PTMSI bahkan telah menjadi anggota ITTF sejak 1961 dan ikut serta dalam kejuaraan dunia sejak 1963.

Kejuaraan Tenis Meja di Dunia

Kejuaraan dunia tenis meja pertama kali diadakan pada tahun 1926, dan sejak itu, popularitasnya terus meningkat. Cina mendominasi olahraga ini di tingkat internasional, dan atlet-atletnya menjadi juara dalam berbagai kompetisi. Di Asia, tidak hanya dianggap sebagai olahraga, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional. Jepang juga sering menantang dominasi Cina, menciptakan persaingan yang intens antara kedua negara tersebut.

Seiring dengan meningkatnya popularitas tenis meja, ITTF mengadakan lebih dari 80 hingga 90 turnamen setiap tahunnya di berbagai negara. Tenis meja telah melibatkan lebih dari 800 pemain dari berbagai belahan dunia, membuatnya menjadi salah satu olahraga paling kompetitif di dunia.

Tenis Meja, Olahraga untuk Semua

Meskipun awalnya tenis meja hanya dimainkan oleh kaum bangsawan di Inggris, sekarang olahraga ini telah meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Dari anak-anak hingga orang tua, dari amatir hingga profesional, semua orang dapat menikmati olahraga ini. Tidak diperlukan lapangan besar seperti tenis lapangan, dan peralatan yang digunakan pun relatif sederhana, yaitu bet, bola, dan meja dengan jaring di tengahnya. Inilah salah satu alasan mengapa begitu populer di banyak negara.

Kesimpulan

Tenis meja, dengan segala sejarah dan perkembangannya, telah menjadi olahraga yang digemari oleh banyak kalangan di seluruh dunia. Popularitasnya tidak hanya terbatas di Eropa dan Asia, tetapi juga di negara-negara lain yang semakin menggemari permainan ini.

Dengan organisasi besar seperti ITTF yang mengawasi pertandingan internasional, tenis meja terus berkembang menjadi olahraga yang kompetitif dan penuh semangat. Dari asal-usulnya di Inggris hingga kejuaraan dunia, akan terus menjadi bagian penting dari dunia olahraga.

Pos terkait