Wasit PON Dipukul hingga Pingsan, Kronologi Sampai Disorot Erick Thohir

wasit PON dipukul hingga pingsan
Wasit PON dipukul hingga pingsan hingga disorot Ketum PSSI. (Youtube Kompas.com)

Zapbg.com – Insiden wasit PON dipukul hingga pingsan mewarnai gelaran Pekan Olahraga Nasional yang digelar di Sumut dan Aceh 2024.

Aksi kekerasan terhadap perangkat pertandingan yang kali ini dialami wasit tak hanya terjadi di liga namun juga turnamen multi cabor seperti PON. Menambah panjang noda hitam perjalanan sepakbola.

Bacaan Lainnya

PON Sumut dan Aceh memang menyisakan banyak kisah kurang sedap. Mulai dari fasilitas hingga sarana yang belum siap, konsumsi atlet yang dinilai tak sesuai anggaran hingga aksi kekerasan yang menyebabkan wasit PON dipukul hingga pingsan.

Bahkan Ketum PSSI, Erick Thohir sampai menyoroti masalah ini dan meminta adanya hukuman kepada pelaku pemukulan.

Jalannya Pertandingan Sulteng vs Aceh Waktu Normal

wasit PON dipukul hingga pingsan
Ilustrasi pemain sepakbola. Wasit PON dipukul hingga pingsan. (Unsplash.com./Janosch Diggelmann)

Sulawesi Tengah (Sulteng) menjamu Aceh di babak perempat final yang berlangsung pada Sabtu 14 September 2024.

Laga berjalan seru, namun Sulteng kerap membuat tuan rumah H Dimurthala kerepotan dengan permainan tim yang kompak.

Terbukti Sulteng akhirnya unggul 1-0 di di babak pertama. Sejatinya Sulteng nyaris bisa menambah keunggulan.

Pemain Aceh dinilai melakukan pelanggaran di kotak 16 pas. Sayangnya wasit Eko Agus Sugiharto malah membiarkan dan menganggap hal tersebut bukan foul.

Sulteng yang dilatih oleh mantan pemain PSM dan Persib, Zulkifli Syukur mencoba tidak mempedulikan hal tersebut dan fokus ke pertandingan.

Di babak kedua, Sulteng mencoba untuk mencari hasil lebih baik lagi dari babak pertama.

Sayangnya di babak kedua ini Sulteng harus bermain dengan 10 orang setelah pemainya Wahyu Aiman terkena kartu merah karena dianggap melakukan pelanggaran keras.

Sayang wasit Eko Agus kembali mengeluarkan sebuah keputusan kontroversial. Enam menit sebelum laga usai, tim Sulteng kembali mendapatkan kartu merah.

Bermain dengan 9 orang, Sulteng sudah mulai goyah dan mencoba sekuat tenaga mempertahankan keunggulan.

Namun lagi-lagi wasit Eko Agus beri sebuah penalti untuk Aceh saat laga sudah memasuki menit ke-96.

Beruntung pemain Aceh gagal melaksanakan tugasnya. Sulteng masih tetap unggul. Hal tidak terduga terus terjadi. Wasit belum meniup peluit meski laga sudah memasuki menit 124 atau injury time.

Di masa-masa krusial itu, wasit Eko Agus lagi-lagi menunjuk titik putih dan kali ini tim Aceh berhasil mengkesekusi.

Skor imbang 1-1, wasit meniup peluit panjang. Perpanjangan waktu pun siap digelar.

Kronologi Wasit PON Dipukul hingga Pingsan

Keputusan yang dinilai kontroversial membuat wasit PON dipukul hingga pingsan.

Hal itu terjadi di menit-menit injury time babak kedua. Bermula saat pemain Aceh, Nur Mahyuddin terjatuh di kotak penalti.

Wasit Eko Agus menunjuk titik putih dengan keputusan penalti untuk Aceh. Dalam tayangan ulang sejatinya pemain belakang Sulteng melakukan aksi ambil bola yang terbilang bersih.

Geram dengan keputusan wasit, bek Sulten Muhammad Rizki Saputri menghajar wasit Eko tepat di bagian rahang hingga akhirnya tersungkur.

Wasit PON dipukul hingga pingsan itu kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans yang masuk ke dalam stadion.

Aceh sendiri melaju ke semifinal setelah Sulteng memutuskan walk out karena dinilai pertandingan sudah tidak suportif. Bahkan viral di media sosial para pemain Sulteng menangis di ruang ganti karena merasa dicurangi.

Aksi Pemukulan Disorot Ketum PSSI Erick Thohir

Insiden wasit PON dipukul hingga pingsan di ajang Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut itu mendapat respon dari Ketum PSSI, Erick Thohir.

Erick Thohir menyebut PSSI mengecam keras peristiwa pemukulan terhadap wasit dan siap menjatuhkan sanksi berat.

“Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini,”ujar eks Presiden Inter Milan itu dikutip dari laman resmi PSSI.

Namun ia juga akan tetap menginvestigasi wasit yang kepemimpinannya dinilai penuh kejanggalan. *

 

 

Pos terkait